"Jadi nanti APBD Perubahan diketok langsung direalisasikan,"kata dia.
Sementara untuk mengendalikan inflasi, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) akan menggelar berbagai pasar murah. Pasar murah ini rencananya akan mereka laksanakan di setiap Kapanewon minimal 1 kali dengan jumlah sesuai kebutuhan.
Pasar murah sendiri sudah dimulai di Taman Kuliner Terminal Daksinaga yang dibantu CSR BPD dan PT Rahayu. BPD subsidi harga beras minyak gula kemudian tepung sementara PT Rahayu menyuplai telur. Pihaknya juga akan bekerjasama dengan Bulog.
"Nanti disamaratakan di semua Kapanewon yang dilaksakanan di Kalurahan. Pasar murah kemarin mendapat tanggapan baik karena 150 kg telur terjual,"kata dia.
Inflasi di Gunungkidul sama dengan DIY yaitu angka terakhir 6,3. Pihaknya diberi tugas minimal tidak boleh menembus angka 6 agar inflasi tetap terjaga. Ia mengakui inflasi terjadi karena pasokan berkurang, kemampuan daya beli masyarakat kurang.
Bupati juga telah memerintahkan kepada Dinas Pertanian supaya mengajari warga untuk memaksimalkan lahan pekarangan mereka dengan melakukan penanaman holtikultura. Di samping itu mereka juga berupaya keras meningkatkan kemampuan lumbung pangan.