untuk mengoptimalkan potensi energi panas bumi secara maksimal.
Dengan bermitra bersama perusahaan teknologi global yang terdepan seperti ABB, kami memanfaatkan keahlian dan solusi inovatif untuk mempercepat langkah menuju masa depan rendah karbon bagi Indonesia.
“Kami bangga dengan kolaborasi jangka panjang bersama Star Energy Geothermal. Di ABB, kami percaya bahwa teknologi adalah salah satu pengungkit utama untuk menjadikan energi terbarukan, seperti panas bumi, sebagai sumber listrik yang andal dan dapat terus dikembangkan di Indonesia. Melalui keahlian kami dalam otomasi, kami berkomitmen membantu industri mengoptimalkan operasi, meningkatkan keandalan, serta mempercepat peralihan menuju masa depan rendah karbon,” ujar President, Energy Industries division Asia, ABB Anders Maltesen.
Melalui Rencana Umum Energi Nasional (RUEN 2020–2024), pemerintah Indonesia telah menetapkan target pemanfaatan kapasitas panas bumi sekitar 7.200 MW pada tahun 2025.
Wawasan industri terbaru dari Asia Pacific Energy Transition Readiness Index 2025 yang dilakukan oleh divisi Energy Industries ABB menunjukkan bahwa 87 persen perusahaan di Indonesia memperkirakan penggunaan energi terbarukan akan meningkat lebih dari 20 persen dalam lima tahun ke depan, dengan tiga sumber utama berasal dari tenaga surya, tenaga air, dan panas bumi.
Perluasan kapasitas energi panas bumi tidak hanya memperkuat kemandirian energi nasional, tetapi juga membangun masa depan energi yang lebih tangguh dan berkelanjutan bagi Indonesia.
(kunthi fahmar sandy)