IDXChannel - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menyebut, saat ini Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terus menyediakan berbagai mekanisme transfer risiko dalam rangka menghadapi potensi bencana maupun terjadinya bencana alam. Salah satunya memiliki contingent fund.
"Di mana begitu terjadi bencana, kita bisa mendapatkan USD500 juta dari Asian Development Bank (ADB)," ujar Sri Mulyani dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Penanggulangan Bencana Tahun 2023 di Jakarta, Kamis (2/3/2023).
Ini yang kemudian disebut sebagai standby loan, atau pinjaman yang hanya ditarik kalau bencana terjadi.
"Waktu pandemi kita melakukan itu, karena APBN di masa itu mengalami penurunan pendapatan yang luar biasa. Karena semua kegiatan ekonomi lumpuh dan penerimaan negara turun mendekati 19%," ungkap Sri Mulyani.
Bahkan, dia mengatakan, untuk daerah-daerah pun, anggaran transfer ke daerah tidak dipotong terlalu besar. Pasalnya, jika transfer ini menurun mengikuti penurunan pendapatan negara, mungkin semuanya juga akan lumpuh.
"Makanya saat terjadi bencana seperti pandemi, kita menarik apa yang disebut pinjaman contingency ini supaya seluruh kebutuhan dalam rangka penanganan pandemi seperti di 2020 dan 2021 bisa tetap jalan," terangnya.
Berbagai mekanisme ini, diakui Sri Mulyani, akan terus disempurnakan. Mekanisme ini juga ditujukan untuk memperbaiki kekurangan mekanisme ex-post yang hanya bergantung pada satu sumber pendanaan.
"Sekarang kami juga membuat supaya ada mekanisme ex-ante dalam bentuk apa yang disebut pooling fund. Salah satunya adalah dengan langkah memulai melakukan asuransi dari barang-barang milik negara," tandas Sri Mulyani.
(FAY)