IDXChannel - Aksi penganiayaan Mario Dandy Satriyo terhadap David Latumahina seolah menjadi kotak pandora yang membuka berbagai permasalahan yang jauh lebih besar.
Tak hanya terkait proses peradilannya, kasus tersebut juga turut menyeret ayah dari Mario Dandy, Rafael Alun TRisambodo (RAT), yang notabene merupakan pejabat di Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (DJP Kemenkeu).
Sorotan terutama menyasar pada kebiasaan Rafael sekeluarga dalam memamerkan kekayaannya di media sosial. Praktis, hal itu mendapat kecaman dari berbagai pihak.
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, menilai bahwa aksi pamer kekayaan dan kekuasaan di media sosial itu sangat tidak pantas dilakukan oleh para menteri dan pejabat kementerian/lembaga.
"Sekali lagi Saya ingin tekankan, jangan! Supaya ditekankan kepada kita, kepada bawahan kita, jangan pamer kekuasaan. Jangan pamer kekayaan. Apalagi sampai di pajang di IG (instagram), di media sosial. Itu sebuah, kalo aparat birokrasi, sangat sangat tidak pantas," tegas Jokowi, dalam Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (2/3/2023).
Menurut Jokowi, dirinya selalu memantau perkembangan kasus yang kini tengah menjerat Rafael. Tak hanya Rafael, Jokowi juga menyoroti Kepala Kantor Bea dan Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, yang juga dinilai memilikin kebiasaan buruk yang sama.
Menurut Jokowi, apa yang dilakukan kedua Aparatur Sipil Negara (ASN) di bawah naungan DJP Kemenkeui itu sangat berkaitan dengan reformasi birokrasi terkait pelayanan masyarakat.
"Dari komentar-komentar yang saya baca baik di lapangan maupun di kementerian, di media sosial, karena peristiwa (ini ada) di (wilayah dirjend) pajak dan di bea cukai," tutur Jokowi.
Jokowi menjelaskan bahwa rakyat pantas kecewa, karena kinerja pelayanan DJP Kemenkeu masih dinilai tidak baik, namun sebaliknya justru aparatnya berperilaku jumawa, dan pamer kuasa serta kekayaan.
Karenanya, seperti halnya rakyat, Jokowi juga mengaku sangat kecewa atas tingkah laku dari Rafael dan Eko yang dinilai bergaya hidup hedon.
"Saya tahu betul, mengikuti kekecewaan masyarakat terhadap aparat kita. Aparat pemerintah. Hati-hati. (Ini) Tidak hanya urusan pajak dan bea cukai. Ada kepolisian dan juga aparat hukum lain, terhadap birokrasi yang lain," tegas Jokowi. (TSA)