IDXChannel - Ekonom INDEF, Didik J Rachbini mengungkapkan keprihatihannya terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia. Dia menilai struktur APBN telah rusak berat karena kebijakan yang tidak tepat.
Evaluasi APBN 2021 dan Pembahasan RAPBN 2022 sudah mulai dijalankan pada tahap awal dan dibicarakan dengan DPR. Hal yang mengejutkan adalah Kementrian Pertahanan dan Keamanan mengajukan rencana anggaran Rp1.700 triliun.
Didik menjelaskan bahwa rencana anggaran pertahanan dan keamanan sampai Rp1700 trilyun di luar kepantasan. Sebab, Indonesia sedang dilanda pandemi Covid-19 dan perekonomian sedang terombang-ambing.
“Ini tidak layak karena APBN sekarat dan syarat utang dan tidak masuk di akal sehat,” tegasnya kepada MNC Portal Indonesia, Kamis (3/6/2021).
Lanjutnya, semestinya dalam keadaan Indonesia sekarang ini, masyarakat lebih membutuhkan dukungan dibandingkan dengan melipatgandakan anggaran untuk pertahanan dan keamanan.