Selain itu, kurs rupiah terhadap dolar saat ini juga telah mendekati Rp15 ribu atau bahkan di atas itu.
"Ini yang menyebabkan kemudian alokasi anggaran untuk subsidi 2023 kita perkirakan akan mencapai Rp185 triliun tambah kompensasi Rp114 triliun," imbuhnya.
Lebih lanjut, Sri mengataka angka yang digunakan dalam RAPBN 2024 juga hampir sama dengan outlook 2023. Sebab, harga minyak diasumsikan di USD80 per barel yang mirip dengan realisasi tahun ini.
“Kursnya asumsinya dalam asumsi dasar makro Rp15.000 jadi volume yang kita harapkan dari Pertamina untuk lebih targetin dan PLN bisa mengendalikan kita perkirakan untuk total subsidi energi adalah Rp329,9 triliun," jelasnya.
(FRI)