sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Anggaran Subsidi Energi Tetap Jebol Rp147 Triliun Meski BBM Naik

Economics editor Rizky Fauzan
05/09/2022 15:01 WIB
Anggaran subsidi energi dipastikan tetap jebol Rp147,6 triliun walaupun pemerintah sudah menaikkan harga BBM.
Anggaran Subsidi Energi Tetap Jebol Rp147 Triliun Meski BBM Naik (Foto: MNC Media).
Anggaran Subsidi Energi Tetap Jebol Rp147 Triliun Meski BBM Naik (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Pemerintah telah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite, Solar, dan Pertamax. Namun kebijakan tersebut tidak serta merta membuat subsidi energi tahun 2022 sebesar Rp502,4 triliun menyusut

Sebaliknya, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dari pos anggaran subsidi energi akan tetap membengkak menjadi Rp650 triliun. Angka ini sedikit lebih rendah dari hitungan pemerintah jika harga BBM tidak dinaikkan, yakni Rp698 triliun.

"Dengan kenaikan (BBM), kita perkirakan (subsidi energi) tidak jadi Rp698 triliun, tapi di sekitar Rp648 triliun sampai Rp650 triliun," kata Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara dalam talkshow bertajuk Antisipasi Dampak Kenaikan Harga BBM, Jakarta, Senin (5/9/2022).

Dia mengatakan, subsidi pemerintah untuk energi masih sangat besar meskipun pemerintah sudah mengerek harga BBM. Jika konsumsi masyarakat sampai akhir tahun trennya sama, maka APBN harus menyiapkan anggaran tambahan sekitar Rp147,6 triliun.

Angka ini merupakan tambahan yang harus dialokasikan pemerintah untuk menutupi biaya kompensasi dan subsidi BBM sampai akhir tahun.

"Efeknya ini 4 bulan ke depan sampai Desember. Kita lihat saja sampai akhir tahun, APBN harus alokasikan Rp650 triliun agar harganya bisa stabil di tingkat masyarakat," Suahasil menjelaskan.

Suahasil memperkirakan, konsumsi masyarakat terhadap energi sampai akhir tahun akan tetap tinggi. Penggunaan Pertalite diperkirakan akan tembus 29 juta kiloliter (KL) dari yang sebelumnya hanya 23 juta KL. Konsumsi Solar menjadi 17,4 juta KL dari semula 15 juta KL.

Pemerintah pun akan berkomunikasi dengan DPR untuk menambah anggaran kompensasi dan subsidi energi. Sebab, bila anggaran ini tidak ditambah tahun ini, maka sisa kompensasi dan subsidi yang dikeluarkan tahun ini akan menjadi utang pemerintah kepada Pertamina.

"Untuk antisipasi ini, kami akan komunikasikan dengan DPR," kata dia.

Lebih jauh dia mengatakan, penambahan anggaran kuota ini akan menjadi diskusi internal pemerintah dan DPR. Namun dia memastikan ketersediaan BBM di tingkat masyarakat akan tetap terjamin karena sudah menugaskan Pertamina sebagai BUMN-nya.

"Penambahan kuota ini hanya di dalam diskusi kita saja, tapi masyarakat ini bisa beli di semua SPBU dan terjamin ketersediaannya. Pertalite dan Solar ini akan tetap tersedia, makanya masyarakat tidak usah khawatir," pungkasnya. (FAY)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement