sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Antisipasi Tingginya Permintaan Energi, Airlangga Ungkap 3 Strategi Dekarbonisasi

Economics editor Tangguh Yudha
22/08/2024 12:42 WIB
Tingginya angka proyeksi permintaan energi pada 2050 nanti akan diantisipasi dengan implementasi proyek transisi energi rendah karbon.
Antisipasi Tingginya Permintaan Energi, Airlangga Ungkap 3 Strategi Dekarbonisasi. (Foto: Freepik)
Antisipasi Tingginya Permintaan Energi, Airlangga Ungkap 3 Strategi Dekarbonisasi. (Foto: Freepik)

Berdasarkan data World Meteorological Organization (WMO), tahun 2023 mencatatkan rekor suhu terpanas sepanjang sejarah dengan rata-rata suhu global mencapai 1,45°C di atas tingkat suhu sebelum revolusi industri.

Sementara kawasan ASEAN diproyeksikan bakal tetap menjadi mesin pertumbuhan ekonomi global dengan permintaan energi yang terys tumbuh. Pada 2019 saja, permintaan energi di ASEAN mencapai 448 juta ton dan 47 persen berasal dari minyak bumi. 

Pada 2050 nanti, dengan skenario bisnis yang sama, kebutuhan energi pun diprediksi masih tinggi. Dengan permintaan minyak bumi diperkirakan akan mencapai sekitar 32 persen dari total pasokan energi primer, disusul dengan batu bara sebesar 29 persen. 

Tingginya angka proyeksi permintaan energi itu, mesti diantisipasi dengan implementasi proyek transisi energi rendah karbon, yang diperkirakan mampu mengurangi penggunaan bahan bakar fosil hingga 21,6 persen dari total konsumsi energi akhir (final) pada 2050. 

“Jalan ke depan penuh tantangan, namun penuh peluang. Transisi Asia menuju sistem energi yang terdiversifikasi dan berkelanjutan mendapatkan momentumnya, didorong oleh target nasional dan kebijakan yang mendukung," ujarnya.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement