IDXChannel - Direktur Pengembangan Usaha Angkasa Pura (AP) I Persero Dendi Danianto menjelaskan, pihaknya membuka peluang kerja sama dengan investor dalam dan luar negeri untuk empat klaster bandara yang dikelola perusahaan.
"Kami menawarkan beberapa benefit bagi para calon investor. Angkasa Pura I merupakan salah satu perusahaan pengelola bandara terbesar di Indonesia, bahkan di regional, dengan total kapasitas penumpang di bandara yang kami kelola hingga 143 juta penumpang per tahun. Bandara-bandara yang kami kelola juga cukup diverse, dengan fungsi bandara sebagai pintu gerbang daerah pariwisata, industri, dan kawasan bisnis,” ujar dia, dikutip Jumat (21/10/2022)
Adapun pembagian empat klaster bandara diantaranya, klaster pertama bandara yang dikelompokkan sebagai international tourism and super hub, meliputi Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara Internasional Lombok, dan Bandara El Tari Kupang. Ketiga bandara tersebut diproyeksikan sebagai pintu gerbang utama pariwisata Indonesia bagi pelaku pariwisata internasional.
Klaster kedua adalah international transit and industrial hub. Karakteristik tersebut meliputi Bandara Internasional Yogyakarta Kulon Progo, Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Bandara Adi Soemarmo Surakarta, dan Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang termasuk dalam sub klaster international transit hub, sedangkan untuk sub klaster industrial hub diisi oleh Bandara Juanda Surabaya.
Klaster ketiga merupakan new capital gateway yang terdiri dari bandara yang diproyeksikan akan menopang lalu lintas udara Ibu Kota Negara Baru, yaitu Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan dan Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin.
Sedangkan klaster keempat merupakan klaster eastern gateway and east Asia export gateway. Eastern gateway berisikan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara Frans Kaisiepo Biak, dan Bandara Pattimura Ambon. Sementara sub klaster east Asia export gateway terdiri dari Bandara Sam Ratulangi Manado dan Bandara Sentani Jayapura.
Dendi mengklaim bahwa calon investor memiliki antusias dan minat yang beragam terhadap empat klaster yang ditawarkan, hal itu sejalan dengan kredibilitas Angkasa Pura I dalam melakukan kerja sama strategis dengan mitra internasional.
“Keberhasilan Angkasa Pura I dengan Incheon International Airport Corporation dalam Proyek KPBU Hang Nadim Batam merupakan portofolio yang dapat menumbuhkan kepercayaan calon investor untuk melakukan kerjasama strategis pada klaster-klaster yang kami tawarkan,” kata dia.
Adapun perusahaan calon investor yang hadir dalam sesi presentasi bisnis saat gelaran SOE International Conference antara lain, Tony Blair Foundation, ING Bank, Astra Infra, JPMorgan, Skyview Construction, ITOCHU Corporation, Whitesky Facility, GMR Group, dan Malaysia airports.
Senada, Direktur Utama Angkasa Pura I, Faik Fahmi mencatat saat ini pihaknya mengelola 15 bandara dengan karakteristik tiap bandara yang disesuaikan dengan potensi yang dimiliki oleh masing-masing daerah.
Misalnya, Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bandara Internasional Lombok, dan Bandara Internasional Yogyakarta merupakan pintu gerbang daerah pariwisata unggulan. Sedangkan untuk Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dan Bandara Sentani Jayapura merupakan bandara hub dan memiliki potensi trafik kargo di kawasan Indonesia Timur yang sangat besar.
"Hal ini merupakan nilai jual yang kami rasa cukup menarik di mata calon investor," tutur Faik Fahmi.
(SLF)