NBER memilih untuk tidak menggunakan istilah dan tidak pula mendefinisikan double dip recession, alih-alih, lembaga tersebut hanya menyebutnya sebagai dua kondisi resesi yang terpisah, atau malah menganggapnya sebagai satu kondisi resesi yang sama.
Sementara itu, Profesor Ekonomi University of California Oscar Jorda berpendapat bahwa double dip recession bergantung pada timing atau waktu ketika perbaikan ekonomi memisahkan dua resesi.
“Apa pun yang terjadi setelah enam bulan namun kurang dari setahun, saya akan menganggapnya double dip recession,” kata Oscar.
Pendapat lain dikemukakan oleh Profesor Finansial Wharton School of the Universit of Pennsylvania Joao Gomes. Dia mengatakan bahwa istilah untuk melabeli fenomena tersebut tidaklah penting, sebab yang mesti digarisbawahi adalah mengapa fenomena tersebut bisa terjadi pada suatu negara.
“Ada negara yang lambat recovery, dan ada perekonomian yang memang lemah dan rapuh,” ujarnya.