Petani garam tentunya menginginkan harga yang kompetitif sehingga bisa menutupi biaya produksi dan memenuhi kebutuhan hidupnya.
"Di tahun 2021 selain cuaca itu motivasi petani untuk memproduksi garam itu turun, itu karena harga garam sangat rendah. Di mana pada waktu itu harga garam hanya Rp500-Rp600 per kilogram dan itu tidak bisa untuk menutupi biaya produksi," paparnya.
Kemudian, Jakfar mengatakan perlunya pendampingan dari pemerintah untuk meningkatkan produksi garam dengan menghadirkan teknologi yang mumpuni.
Sebelumnya, produksi garam RI pernah berada dalam kejayaannya di mana pada 2019 menyentuh angka 2,9 juta ton. (NIA)