IDXChannel – Wakil Ketua Bidang Perbankan dan Jasa Keuangan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Anika Faisal, menyoroti adanya kesenjangan keterampilan (skill gap) dalam dunia kerja yang berpotensi memberikan dampak langsung pada produktivitas nasional.
Hal ini dinilai menjadi salah satu tantangan utama bagi daya saing Indonesia dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya.
“Indonesia ini punya kesenjangan keterampilan. Ada skill gap. Produktivitas kita cukup rendah dibandingkan negara-negara ASEAN,” kata Anika dalam HSBC Summit 2025 di Jakarta Selatan, Selasa (22/4).
Ia menyebutkan, sebagian besar tenaga kerja Indonesia saat ini masih didominasi oleh lulusan berpendidikan dasar. Kondisi ini dinilai membuat adopsi teknologi dalam sektor usaha menjadi terbatas dan kurang optimal.
Baginya, pengusaha perlu mengintegrasikan teknologi dalam setiap lini usaha. Penggunaan teknologi digital tak hanya mempercepat proses bisnis, tetapi juga dapat meningkatkan efisiensi dan hasil produksi secara signifikan.
“Kalau bicara teknologi, kita nggak bisa hindari. Digital ekonomi itu enabler untuk pertumbuhan ekonomi,” tuturnya.
Apindo juga mendorong adanya pembenahan dari sisi pendidikan, agar generasi muda tak hanya cakap secara sosial digital, tapi juga mampu memanfaatkan teknologi untuk berwirausaha sekaligus meningkatkan kapasitas diri.
Ia menambahkan perlunya literasi teknologi untuk dapat menjembatani skill gap yang selama ini menjadi penghambat.
Pihaknya mendorong agar pemanfaatan teknologi diarahkan pada peningkatan daya saing individu dan produktivitas masyarakat.
“Jangan sampai jagoan tech-nya hanya di media sosial. Tapi bagaimana teknologi bisa dipakai untuk wirausaha,” tuturnya.
(kunthi fahmar sandy)