IDXChannel - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menandatangani kesepakatan mineral tanah jarang dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese.
Dilansir dari AFP pada Selasa (21/10/2025), kesepakatan tersebut ditandatangani saat Trump menerima Albanese di Gedung Putih.
Selama pertemuan, kedua pemimpin membahas manuver China di Asia Pasifik yang dianggap semakin agresif.
China merupakan produsen utama mineral tanah jarang. Beijing baru-baru ini membatasi ekspor komoditas penting tersebut sebagai balasan atas serangan ekonomi AS.
Australia merupakan sekutu dekat AS, meskipun juga banyak berdagang dengan China.
Albanese mengatakan, kesepakatan mineral tanah jarang ini akan menghasilkan proyek senilai USD8,5 miliar atau sekitar Rp140 triliun di Australia.
Australia memiliki cadangan lithium, kobalt, dan mangan serta logam tanah jarang yang melimpah. Mineral-mineral tersebut merupakan bahan baku berbagai produk, mulai dari chip semikonduktor hingga perangkat keras pertahanan, mobil listrik, dan turbin angin. (Wahyu Dwi Anggoro)