IDXChannel - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden meminta stafnya untuk mencari cara guna mencegah krisis batas utang terulang di masa depan.
Bulan lalu, presiden asal Partai Demokrat itu menandatangani kesepakatan dengan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Kevin McCarthy dari kubu Republik untuk mengatasi masalah pagu utang dan mencegah gagal bayar atau default.
Dilansir dari Reuters pada Jumat (21/8/2023), Penasihat Gedung Putih Stuart Delery dan Kepala Dewan Ekonomi Nasional Lael Brainard akan memimpin upaya tersebut.
"Kelompok kerja ini akan mempelajari langkah-langkah yang dapat diambil untuk menghilangkan risiko gagal bayar," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.
Kelompok kerja ini juga mencakup Menteri Keuangan Janet Yellen, Jaksa Agung Merrick Garland, Direktur Anggaran Gedung Putih Shalanda Young dan Ketua Dewan Penasihat Ekonomi Jared Bernstein.
Mereka akan berkonsultasi dengan berbagai ahli, termasuk Profesor Emeritus Laurence Tribe dari Harvard Law School dan Kepala Ekonom Global Morgan Stanley Seth Carpenter.
Kesepakatan pagu utang bipartisan membatasi pengeluaran fiskal di 2024 dan 2025. Kantor Anggaran Kongres memperkirakan kesepakatan itu akan memangkas defisit sekitar USD1,5 triliun selama satu dekade. (WHY)