AS Habiskan Rp30 Ribu Triliun Gempur Taliban, JK: Afghanistan Kuat dan Hebat!
IDXChannel - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyebut Afghanistan sebagai bangsa yang kuat dan hebat. Pasalnya berhasil membuat tiga negara besar salah satunya Amerika Serikat (AS) kalah dan mundur teratur.
“Sebenarnya kalau kita lihat sejarah bangsa Afganistan itu bangsa yang kuat dan hebat. Karena tidak ada bangsa ataupun negara yang bisa melawan tiga negara besar. Dan semua dikalahkan,” katanya dalam diskusi publik yang bertema Masa Depan Afghanistan dan Peran Diplomasi Peran Indonesia, Sabtu (21/8/2021).
JK menyebut negara pertama yang dikalahkan Afghanistan adalah Inggris. Dimana pada awal abad 20an Inggris mencoba menaklukkan Afghanistan.
“Tapi mereka juga akhirnya kalah dan mundur. Dan terjadilah kemerdekaan Afghanistan sejak awal abad 20 tahun 1918,” ujarnya.
Lalu pada tahun 1980an, Rusia juga mencoba masuk ke Afghanistan. Namun juga mundur dan kalah dari Mujahidin.
Selanjutnya Amerika Serikat (AS) dengan alasan mencari Osama bin Laden karena dianggap dalang pengeboman World Trade Center (WTC) di New York 2001.
”Akhirnya terkalahkan. Mundur dengan teratur dari Afghanistan. Karena itu yang kita bicarakan hari ini suatu bangsa yang kuat, suatu bangsa yg mempunyai kemampuan untuk melawan negara-negara besar,” ungkapnya.
JK menyebut, selama 20 tahun Amerika Serikat (AS) menggempur Taliban di Afganistan dengan menghabiskan dana sekitar Rp30.000 triliun. Jumlah ini setara dengan 12 tahun Anggaran Pendatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia.
“Karena itulah AS berperang di Afghanistan. Dan itu semuanya tujuannya tidak jelas. Rakyatnya sendiri bingung untuk apa dia berperang di negara orang yang tidak punya tujuan. Tujuannya cuma satu menangkap Osama Bin laden tapi sudah ditangkap 2011. Dan sudah wafatlah pada waktu itu,” katanya.
JK menyebut bahwa selama 20 tahun berada di Afghanistan, AS menghabiskan anggaran tidak sedikit. Bahkan jika dirupiahkan maka setara kurang lebih 12 tahun anggaran Indonesia.
“Nah 20 tahun perang dengan biaya USD 2 triliun sama dengan kira2 Rp. 30.000 triliun. Anda bayangkan itu. Jadi kira-kira 12 tahun anggaran kita. Nah itu dihabiskan hanya untuk memerangi kelompok Taliban,” ujarnya.
Terkait kondisi saat ini dia mengatakan ada tiga kelompok yang punya andil besar terkait situasi saat ini. Namun dia menilai sebenarnya ini adalah perang antara AS dengan Taliban.
“Apa yang terjadi sekarang? Jadi sebenarnya ini tiga kelompok AS, pemerintah Presiden Ghani, dan kemudian Taliban. Ada tiga pihak yang berada dalam suatu situasi perang. Tapi perang sebenarnya perang Taliban dengan AS,” pungkasnya. (RAMA)