IDXChannel - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan Indonesia menjadi produsen kunci dalam rantai pasok baterai lithium global. Saat ini, produsen mobil listrik dari Asia, Eropa, dan Amerika Serikat (AS) ikut berinvestasi di Indonesia.
Karenanya, Indonesia akan membangun ekosistem industri di dalam negeri yang terintegrasi dengan pengembangan ekosistem ekonomi hijau dunia.
Setelah hilirisasi nikel, pemerintah akan mendorong hilirisasi bauksit, tembaga, dan timah. Hilirisasi nikel, misalnya telah meningkatkan ekspor besi baja 18 kali lipat atau mencapai Rp306 triliun sepanjang 2021. Padahal pada 2014 lalu hanya sekitar Rp16 triliun.
"Di akhir tahun 2022 ini, kita harapkan bisa mencapai Rp440 triliun. Itu hanya dari nikel. Selain penerimaan pajak, devisa negara juga naik, sehingga kurs rupiah lebih stabil," ungkap Jokowi saat memberikan pidato kenegaraan, Selasa (16/8/2022).
Selain hilirisasi, optimalisasi sumber energi bersih dan ekonomi hijau terus ditingkatkan pemerintah. Kepala Negara menyebut persemaian dan rehabilitasi hutan tropis dan hutan mangrove, serta rehabilitasi habitat laut, akan terus dilakukan, dan akan menjadi potensi besar penyerap karbon.
Menurutnya, energi bersih dari panas matahari, panas bumi, angin, ombak laut, dan energi bio, akan menarik industrialisasi penghasil produk-produk rendah emisi. Kawasan industri hijau di Kalimantan Utara misalnya akan menjadi Green Industrial Park terbesar di dunia.
"Saya optimistis kita akan menjadi penghasil produk hijau yang kompetitif di perdagangan internasional. Upaya tersebut bisa langsung disinergikan dengan program peningkatan produksi pangan dan energi bio," kata Presiden.
Selain itu, pemanfaatan kekayaan hayati laut secara bijak, akan menjadi kekuatan besar untuk produk pangan, farmasi, dan energi. Demikian pula dengan perkebunan misalnya kelapa sawit yang telah terbukti menjadi pemasok terbesar CPO dunia.
(DES)