Senada diungkapkan oleh Pengamat Kebijakan Publik dari Fisip Universitas Diponegoro Satria Aji Imawan. Dia menilai, potongan gaji untuk iuran Tapera bisa memberatkan banyak pekerja.
Sebab, menurutnya, nominal Rp100 ribu hingga Rp200 ribu bernilai besar bagi sebagian besar orang.
"Artinya bukan berarti penghasilan berapa lalu di-press (tekan) sedemikian rupa untuk investasi perumahan, tapi kemudian hari per harinya penghidupannya bermasalah," jelas Satria, Selasa (28/5/2024) lalu.
Menurut Satria, kebutuhan hidup setiap orang bersifat relatif dan berbeda-beda. Dengan demikian, potongan tersebut tidak bisa dipukul rata.