sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Atasi Perubahan Iklim dan Polusi Udara, Ini Instruksi Luhut

Economics editor Heri Purnomo
30/08/2023 04:00 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan masalah perubahan iklim dan polusi udara menjadi semakin parah. 
Atasi Perubahan Iklim dan Polusi Udara, Ini Instruksi Luhut. Foto: MNC Media.
Atasi Perubahan Iklim dan Polusi Udara, Ini Instruksi Luhut. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan masalah perubahan iklim dan polusi udara menjadi semakin parah. 

Apalagi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada bulan ini memprediksi sama sekali tidak akan ada hujan di Jakarta. 

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Luhut menyampaikan perlu adanya langkah mengurangi deforestasi, penanganan lahan kritis, dan sampah. 

"Karena perubahan cuaca itu besar, ini adalah musuh kita ramai-ramai. Mungkin kalau bahasa kerennya itu war against pollution atau perperangan melawan polusi. Jadi jangan ada motong-motong pohon atau deforestasi lagi," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (29/8/2023). 

Adapun pada hari ini, Luhut melakukan peninjauan terhadap program penanganan lahan kritis di Hulu DAS Citarum di Desa Ciminyak, Kec. Cililin, Kab. Bandung Barat. 

Ini merupakan salah satu lokasi persemaian kerja sama Deputi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves dengan Astrazeneca dan Trees4trees tentang Dukungan terhadap Upaya Reboisasi dan Revitalisasi Lahan Kritis di DAS Citarum.

Program ini merupakan bagian dari program global AZ Forest, untuk menanam 50 juta pohon di seluruh dunia, dan hampir setengahnya (20 juta pohon) akan ditanam di Indonesia. 

Program ini juga mendukung inisiatif Pemerintah Jawa Barat untuk reboisasi dan revitalisasi Sungai Citarum serta agenda investasi berkelanjutan untuk memitigasi kebakaran hutan tahunan, tanah longsor, dan perubahan iklim.

Luhut menambahkan Program AZ Forest diharapkan dapat memastikan perawatan dan pertumbuhan berkelanjutan dari pohon-pohon yang ditanam. Mekanisme pemantauan diperlukan untuk melacak perkembangan dan menjamin kesuksesan upaya rehabilitasi. 

"Rehabilitasi lahan kritis sebaiknya dapat memberikan insentif kepada masyarakat setempat dan pohon-pohon yang ditanam bernilai ekonomi, baik itu pohon kayu maupun buah secara wanatani," katanya. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement