Padahal, tren peningkatan suhu sebagai dampak perubahan iklim secara global terbukti terus terjadi dan sangat sulit untuk dikendalikan.
"Bumi kita sedang sakit. Pada Juli 2023 lalu, suhu dunia mencapai titik tertinggi dan diprediksi akan terus naik dalam lima tahun ke depan. Ini akan sulit ditahan, kecuali dunia menghadangnya secara masif dan radikal," tutur Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi juga mengungkapkan bahwa saat ini negara-negara berkembang membutuhkan bantuan dalam bidang teknologi dan investasi hijau dalam upaya mempercepat penurunan emisi di dunia.
"Kami negara berkembang, sangat ingin mempercepat penurunan emisi. Tapi kami butuh dukungan untuk alih teknologi dan investasi hijau," ungkap Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga menegaskan bahwa pendanaan dalam percepatan penurunan emisi juga sangat penting untuk disegerakan. Terkait hal itu, berbagai kerja sama antara pemerintah dan sektor swasta perlu dilanjutkan karena diyakini dapat membawa perubahan besar dalam penurunan emisi.