IDXChannel - Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Bidang Hubungan Luar Negeri, Edy Putra Irawadi, mengatakan aturan baru dumping dan countervailing duties (CVD) yang dirancang Amerika Serikat (AS) telah menekan ekspor udang Indonesia.
Edy menjelaskan bahwa AS telah mengubah beberapa regulasi hingga memaksa eksportir membayar cash deposit sebelum barang diberangkatkan ke negara tujuan. Padahal sebelumnya, cash deposit tersebut bisa dibayarkan pada saat barang yang diekspor sudah tiba.
Meskipun AS juga telah memberikan kelonggaran berupa penawaran untuk eksportir membatasi kuota atau menaikkan harga komoditas ekspor, namun menurut Edy aturan ini cukup menjadi beban bagi eksportir dalam negeri.
"Di Amerika yang agak aneh itu ada beberapa perubahan regulasi yang mendasar dari penyelidikan anti dumping maupun CVD. Risikonya bagi pengusaha ini adalah cash flow," kata Edy dalam konferensi pers yang digelar di Kantor KKP, Jakarta Pusat, pada Senin (2/9/2024).
Lebih lanjut, Edy mengatakan cash deposit yang telah dibayarkan tidak bisa dikembalikan lagi. Sementara para eksportir membutuhkan dana tersebut untuk mengembangkan bisnis mereka.
"Dampaknya itu kita rasakan adanya penurunan ekspor," tuturnya.