Tiko mencatat inbreng BUMN karya didasarkan pada spesialisasi perusahaan. Langkah ini penting agar perseroan bisa fokus pada lini bisnis konstruksi masing-masing, setelah diintegrasikan.
Seperti, WSKT dan HK fokus pada pembangunan jalan tol, ADHI, Nindya, dan Brantas Abipraya menggarap proyek di bidang transportasi. Misalnya, lintasan LRT.
Kemudian, WIKA dan PTPP difokuskan untuk pembangunan gedung.
“Tapi untuk yang spesialisasi, untuk fokusnya mereka, kita akan bagi beberapa. Ada yang fokus di sektor tol, ada yang fokus di sektor pembangunan real estate, gedung, dan IPC. Dan ada yang fokus di sektor bendungan dan transportasi,” ujar dia.
(Febrina Ratna)