”Karena realitanya kita masih impor, tentu akan lebih baik kalau importernya semakin disebar sehingga semakin memudahkan industri mamin di mana pun mereka berada. Mereka kan ingin akses bahan baku lebih mudah, lebih murah. Saya sebagai orang Jawa Timur tentu mendukung kalau ada yang di Jatim. Saya tidak tendensi ke pihak mana pun namun di antara industri mamin kan banyak sekali yang UMKM dan saya sangat concern di sini,” tutur Amin.
Menurutnya, kemudahan akses dalam mendapatkan bahan baku berdampak bagi banyak pihak. Baik industri maupun masyarakat umum sebagai konsumen. Bagi industri, bahan baku yang mudah didapat dan murah akan berdampak pada efisiensi biaya produksi, menghasilkan produk dengan harga terjangkau, membuahkan profit dan meningkatkan kesejahteraan tenaga kerjanya. Bagi konsumen, tentunya akan diuntungkan jika produk yang ada di pasar tidak mengalami kenaikan harga.
”Secara ilmiah pun akan lebih baik kalau impor disebar ke beberapa titik yang memudahkan pelaku usaha mendapatkan akses dan tentu biaya yang lebih murah sehingga produk mereka ke masyartakat juga lebih murah. Apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini, bisa menolong dan menumbuhkan sektor industri, mamin khususnya. Saya tidak melihat siapa yang mau impor, saya bicara secara general. Apalagi yang saya pikirkan UMKM. Pada saat produk yang mereka hasilnya bisa murah, tentunya akan lebih terjangkau bagi konsumen,” pungkasnya. (RAMA)