IDXChannel - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mendorong pengembangan komoditas kopi dan kakao di Indonesia karena memiliki prospek yang sangat cerah. Indonesia saat ini masuk daftar penghasil kopi dan kakao terbesar di dunia.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi mengatakan, Indonesia memiliki area perkebunan kopi yang jauh lebih luas dari Vietnam. Pada akhir 2023, luas perkebunan kopi di Tanah Air menembus 1,27 juta hektare (ha) dengan surplus pada neraca perdagangan mencapai 239 ribu ton.
Di samping itu, kata dia, prospek kopi juga ditopang kenaikan harganya. Menurut laporan International Coffee Organization (ICO) pada April 2024, kenaikan harga kopi robusta tahun ini merupakan yang tertinggi dalam 45 tahun sejak 1979.
"Kopi bubuk termasuk komponen inti yang turut punya andil pada pembentuk inflasi, baik secara bulanan maupun tahunan. Untuk itu, memang dibutuhkan banyak pelaku usaha lokal untuk menggencarkan produk perkebunan yang memang telah jadi unggulan di daerahnya," kata Arief lewat keterangan resmi, Minggu (29/12/2024).
Hal tersebut disampaikan Arief saat melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Lampung. Dia menyebut, Lampung merupakan salah satu penghasil utama kopi di Indonesia dan masuk peringkat dua secara nasional dengan produksi kopi mencapai 108 ribu ton.
Tak hanya kopi, Arief mengatakan, kakao juga menjadi andalan komoditas ekspor Indonesia. Berdasarkan data International Cocoa Organization (ICCO),pada tahun 2023, Indonesia berada dalam jajaran empat besar produsen kakao terbesar di dunia. Posisi tersebut menjadikan Indonesia sebagai penghasil kakao terbesar di Asia.
Arief menyebut, potensi besar sektor kakao penting untuk terus dikembangkan di masa mendatang. Pada 2023, Provinsi Lampung menjadi produsen kakao tertinggi kelima dengan total produksi sekitar 46 ribu ton atau 7,22 persen dari produksi kakao dalam negeri.
(Rahmat Fiansyah)