"Jadi kita harus lihat nanti dari revenue PLTS Cirata itu akan seberapa, terus kemudian masuk ke kami sebagai dividen karena sekarang ini kan dioperasikan oleh anak usaha kami, PLN Nusantara Renewable," kata dia di Jakarta Convention Center, Senin (11/9/2023).
Dwi mengungkapkan, meski tahun ini PLTS Cirata baru memasuki masa Commercial Operation Date (COD) atau mulai beroperasi, kontribusi keuangan belum besar. Dia berharap pada 2025, PLTS ini baru akan bisa menghasikan pendapatan dan mengantongi dividen.
"Tahun depan kira-kira belum akan bisa berikan dividen. Mungkin akan menghasilkan uangnya tahun 2025, jadi dividen paling cepat 2025," ujarnya.
Dwi menuturkan, PLTS Cirata tidak terlalu besar karena beroperasinya hanya 145 megawatt saat siang hari.
"Jadi secara energi yang dihasilkan tidak terlalu banyak, tapi ini investasi yang bagus karena bagi kami melihat portofolio, (sehingga) tidak hanya dari yang dihasilkan doang tapi juga dari sisi portofolio energi bersih," tuturnya.
(RNA)