"Pemerintah Indonesia merumuskan peta jalan untuk melakukan hilirisasi pada semua sektor komoditas. Dari pengalaman-pengalaman yang ada dan saya juga banyak diskusi dengan beberapa Menteri-Menteri di sektor ekonomi di beberapa negara maju, tidak ada negara yang berhasil industrinya tanpa ada keterlibatan negara," katanya.
Dia menambahkan, ketidakpastian yang tengah melanda dunia akibat dinamika geopolitik global yang begitu dinamis dan tidak terduga. Perubahan geopolitik yang terus berlangsung bahkan dalam hitungan jam telah membuat kondisi ekonomi global sulit diprediksi.
"Di awalnya ketika kita ingin bergabung pada sebuah kawasan-kawasan ekonomi dengan harapan saling mendukung, sekarang hampir semua negara memikirkan tentang kepentingan negaranya masing-masing. Apa yang terjadi? terjadi koreksi pertumbuhan ekonomi global. Di saat bersamaan, dunia dituntut untuk melakukan transformasi energi dari fosil ke energi baru terbarukan. Inilah dampak dari ketidakpastian itu," kata dia.
Untuk mendukung implementasi kebijakan hilirisasi secara menyeluruh, pemerintah telah mengambil berbagai langkah konkret. Di antaranya adalah pembentukan Kementerian Investasi dan Hilirisasi, pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Hilirisasi untuk mengatur tata kelola dan kelembagaan, serta pendirian Danantara sebagai sumber pembiayaan nasional dalam mendukung hilirisasi.
(Dhera Arizona)