Bahlil juga menjelaskan terkait dimulainya proyek gasifikasi batu bara ke Dimetil Eter (DME) di Muara Enim, Sumatera Selatan. DME ini digadang-gadang akan menjadi pengganti LPG yang harganya sudah meroket di pasar internasional.
Dia menyebutkan, Indonesia mengimpor LPG minimal 6 juta ton per tahun. Per 1 juta tonnya, pemerintah harus memberikan subsidi Rp 10 hingga Rp 20 triliun. Dengan DME, subsidi ini bisa dipangkas hingga Rp 6-7 triliun per 1 juta ton.
"Bayangkan 6-7 juta ton, efisiensinya bisa sampai Rp32 triliun. Ini bisa dipakai modal kerja UMKM, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain," ujarnya. (TIA)