Melalui ekspor baja struktural ini, lanjut Fedaus, GRP berupaya untuk menciptakan prestasi baru dan memperkuat posisi Indonesia di panggung global.
"Komitmen kami tidak hanya pada peningkatan kualitas produk baja, tetapi juga pada peran kami dalam mendukung pembangunan infrastruktur di skala internasional," ujarnya.
Menurut Fedaus, kontribusi GRP pada penguatan industri besi dan baja di Indonesia tidak hanya tentang angka ekspor, melainkan juga terkait menciptakan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi nasional.
"Perusahaan berkomitmen untuk terus berinovasi, menjaga standar kualitas tinggi, dan memainkan peran penting dalam membentuk citra positif Indonesia di dunia industri," pungkasnya.
Kemenperin mencatat, pada triwulan III tahun 2023, industri logam dasar tumbuh double digit sebesar 10,86 persen (y-on-y).
Capaian ini melampaui jauh dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 4,94 persen dan kinerja industri pengolahan nonmigas yang tumbuh berada di angka 5,02 persen. (NIA)