sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bakal Investasi di IKN, Intip PMA hingga Hubungan Dagang RI-Malaysia

Economics editor Maulina Ulfa - Riset
10/01/2023 11:56 WIB
Presiden Jokowi mengumumkan keterlibatan Malaysia dalam pembangunan proyek IKN Nusantara di Kalimantan Timur.
Bakal Investasi di IKN, Intip PMA hingga Hubungan Dagang RI-Malaysia. (Foto: MNC Media)
Bakal Investasi di IKN, Intip PMA hingga Hubungan Dagang RI-Malaysia. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan bahwa negaranya akan berinvestasi dalam pengembangan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan.

Anwar melakukan perjalanan luar negeri pertamanya ke Jakarta sejak menjabat pada November, dengan mengatakan setidaknya 10 perusahaan Malaysia telah berkomitmen untuk berinvestasi di Nusantara, calon ibu kota baru RI.

Anwar mengutip kedekatan Nusantara dengan negara bagian Sabah dan Sarawak Malaysia serta wilayah federal di pulau Kalimantan, dengan mengatakan pertumbuhan ibu kota baru akan menguntungkan ekonomi kawasan itu.

Pembangunan Nusantara tahap pertama dimulai pada Maret tahun lalu, dan diharapkan selesai pada 2045.

Anwar Ibrahim merupakan tokoh negeri Jiran yang dikenal luas di Indonesia. Ia dinobatkan sebagai tokoh demokrasi di Malaysia sejak ia adalah mantan wakil perdana menteri, yang mengalami pemecatan dan pemenjaraan pada 1990-an.

Peristiwa ini sempat menyebabkan protes jalanan besar-besaran. Anwar juga sudah sering berkunjung ke Indonesia saat menjadi pemimpin oposisi.

"Indonesia memiliki tempat khusus di hati saya. Saya berada dalam situasi yang sulit, hidup saya terombang-ambing dalam penderitaan, Indonesia menyambut saya sebagai teman sejati," katanya dalam konferensi pers bersama presiden Jokowi.

11 Letter of Intent IKN, PMA Malaysia Jumbo

Presiden Jokowi mengumumkan keterlibatan Malaysia dalam pembangunan proyek IKN Nusantara di Kalimantan Timur. Itu tertuang dalam 11 Letter of Intent (LoI) alias surat pernyataan minat Malaysia untuk menanamkan modal di proyek IKN Nusantara.

"Saya menyambut baik minat para investor Malaysia dalam pembangunan Ibukota Negara Baru Nusantara," kata Jokowi dalam sesi konferensi pers, Senin (9/1).

Adapun penandatanganan perjanjian kerja sama ekonomi ini diperkirakan bernilai USD263 juta.

Perjanjian ini disebut sebagai bentuk dukungan dan keterbukaan pemerintah Malaysia untuk sektor swastanya. Selain itu, Pemerintah Malaysia melalui Kementerian Perdagangan Internasional dan Industri (MITI) melihat adanya peluang ekonomi yang turut bisa dimanfaatkan oleh negaranya.

"Dengan inisiatif MITI di Malaysia, kita telah menyaksikan semalam. Dan, hari ini satu usaha yang lebih positif dan agresif Malaysia karena ada kepentingan Malaysia, juga terutama di Sabah dan Serawak. Kedekatannya dan kepentingan ekonomi wilayah yang sangat bermakna," tutur Anwar di sela konferensi pers.

Jika merujuk pada data, Penanaman Modal Asing (PMA) Malaysia memang merupakan salah satu yang tertinggi. Dalam catatan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Malaysia merupakan salah satu investor terbesar Indonesia pada 2022.

Realisasi dana asing dari Malaysia ini mencapai USD2,21 miliar sepanjang tahun lalu. Angka ini menempatkan negeri Jiran menduduki urutan ke-5 terbesar PMA setelah Singapura, China, Hongkong, dan Jepang. (Lihat grafik di bawah ini.)

Aliran PMA dari Malaysia ke Indonesia juga meningkat dalam dua tahun terakhir. Investasi Malaysia sempat mencapai level tertinggi pada 2015 mencapai USD3,07 miliar.

Adapun selama periode 2012-2022 sudah ada 14.405 proyek PMA Malaysia di Indonesia. Jumlah proyek paling banyak tercatat pada 2020, yakni 3.283 proyek.

Beberapa perusahaan Malaysia juga berinvestasi di Indonesia seperti Maybank, CIMB, Petronas, Proton Holdings dan Sime Darby, grup bisnis perkebunan besar asal Malaysia hasil merger dari Kumpulan Guthrie, Golden Hope dan Sime Darby.

Ada juga XL Axiata yang dikenal dengan XL menjadi salah satu operator seluler terbesar ketiga di Indonesia. Ada juga maskapai penerbangan Air Asia yang sempat menjadi primadona warga karena tarifnya yang murah.

Jika jadi berkontribusi dalam pembangunan IKN, proyek dari negeri Jiran tentu bisa bertambah di masa depan.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement