Tim panelis yang terdiri dari 32 ahli, termasuk pakar pembuat cokelat, spesialis evaluasi sensorik, dan ahli asal biji cokelat menilai 222 sampel biji kakao dari 52 negara peserta dari seluruh dunia seperti Afrika dan Samudra Hindia, Asia-Pasifik, Amerika Tengah dan Karibia, serta Amerika Selatan. Setelah melalui proses evaluasi yang ketat, 50 nominasi teratas memenuhi syarat untuk Penghargaan Emas, Perak, dan Perunggu.
Bagi Desa Devisa Kakao Jembrana, pengakuan ini memberikan visibilitas bagi karya dan kualitas kakao mereka, serta meningkatkan nilai upaya mereka dalam praktik pertanian kakao yang berkelanjutan.
"Kami sangat bangga menerima Penghargaan Perak dari Penghargaan Cacao of Excellence. Pencapaian ini menegaskan komitmen kami dalam menghasilkan kakao berkualitas tinggi dan berkontribusi dalam mempromosikan produksi kakao yang berkelanjutan," kata Pembina Desa Devisa Kakao Jembrana, Agung Widiastuti.
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank, terus mendorong program Desa Devisa sebagai wadah pembimbingan agar mampu menembus pasar ekspor dunia. Sebagai Special Mission Vehicle Kementerian Keuangan, LPEI fokus pada peningkatan kapasitas dan kompetensi para pelaku usaha.