"Momentum ini harus diambil oleh putra-putri Indonesia, kalau tidak kita akan ketinggalan lagi (seperti mobil konvensional), kita hanya sebagai follower lagi, kita tidak akan menjadi leader," kata Moeldoko dihadapan mahasiswa yang hadir pada cara tersebut.
Ketua Periklindo (Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia) itu mengharapkan momen transisi ke kendaraan listrik ini bisa dikuasai, paling tidak menguasai pangsa pasar di dalam negeri.
"Maka ini kesempatan yang sangat baik untuk membangun industri mobil di Indonesia, kalau kita lengah, maap kita akan menjadi follower lagi, kita akan jadi pengguna melulu, kapan kita menjadi industri," lanjutnya.
Hal itu juga yang memotivasi Moeldoko saat awal membangun PT Mobil Anak Bangsa (MAB). Perusahaan tersebut bergerak di bidang otomotif nasional, terutama dalam penyediaan kendaraan listrik dan industri pendukungnya, termasuk manufaktur, distribusi, suku cadang, dan infrastruktur pendukung kendaraan listrik.
"Saya secara pribadi sudah mengawali itu (jadi pemain mobil listrik), pada tahun 2012 saya sudah berfikir, bahwa masa depan adalah baterai, dan baterai adalah masa depan," ujar Moeldoko.