Di samping itu, pemerintah juga membelanjakan 2 hingga 3 persen dari PDB untuk pertanian, yang sebagian besar digunakan untuk subsidi produk pertanian. Namun, subsidi ini dianggap tidak tepat sasaran bagi petani miskin, sebagian besar tidak efektif, mendistorsi pasar pertanian, dan melemahkan produktivitas pertanian.
“Meninjau kembali pengeluaran pertanian untuk meningkatkan daya saing dan produktivitas dapat menghasilkan penghematan fiskal yang besar,” kata laporan tersebut.
Namun, bisakah Indonesia lepas dari subsidi energi dan pertanian?
Mungkinkah Subsidi Dihapuskan?
Menurut data International Energy Agency (IEA) per 2020, Indonesia masuk ke dalam jajaran negara dengan nilai subsidi BBM kendaraan Indonesia sebesar. Angkanya mencapai USD2,49 miliar dan menjadi yang terbesar ke-6 di dunia.
Sementara itu, menurut Kementerian Keuangan, realisasi anggaran subsidi dan kompensasi energi sepanjang tahun 2022 mencapai Rp 551,2 triliun.
Angka tersebut bahkan melesat lebih dari tiga kali lipat dari asumsi subsidi dan kompensasi 2022 sebesar Rp192,7 triliun.