Pengamat Ekonomi Politik Universitas Indonesia Faisal Basri di awal pemerintahan Jokowi sempat berpendapat pemerintah perlu menghapus subsidi energi secara bertahap.
Menurutnya, subsidi BBM seperti candu yang membuat konsumen terlena dan menimbulkan ketergantungan. Ia mengibaratkan melepaskan diri dari ketergantungan subsidi adalah hal sulit, meski bukan hal yang mustahil.
“Cara paling ampuh menurunkan angka kemiskinan bukanlah dengan mempertahankan harga BBM bersubsidi yang nyata-nyata menambah kenikmatan kelas menengah ke atas, melainkan dengan menjaga kestabilan harga beras di tingkat eceran seraya mendorong pendapatan petani dengan mereformasi mata rantai setelah panen,” kata Faisal dalam website pribadinya, dikutip Selasa (9/5/2023).
Pada 2021 lalu, Jokowi sempat menyatakan dan menilai subsidi pupuk gagal meningkatkan produksi pertanian.
"Kita beri pupuk, kembaliannya ke kita apa? Apakah produksi melompat naik?" kata Jokowi dalam Rakernas Pembangunan Pertanian Tahun 2021 di Istana Negara, Jakarta pada 11 Januari 2021 lalu.