Pernyataan itu menyoroti kekhawatiran pembuat kebijakan atas keadaan pemulihan Jepang, bahkan ketika mereka mempertahankan pandangan ekonomi terbesar ketiga di dunia itu menuju rebound moderat dari lesu akibat pandemi tahun lalu.
Pada pertemuan 15-16 Juli lalu, BOJ mempertahankan kebijakan moneter stabil tetapi memangkas perkiraan pertumbuhan tahun ini dari April karena keadaan darurat pembatasan untuk memerangi pandemi dan memukul konsumsi.
Vaksinasi yang lambat dan lonjakan kasus varian Delta telah memaksa Jepang untuk memperpanjang pembatasan hingga September, mengumpulkan ketegangan untuk beberapa bisnis di negara tersebut.
Pemerintah akhirnya memutuskan pada hari Selasa untuk mencabut semua pembatasan mulai bulan depan karena penurunan kasus Covid-19 baru-baru ini. Ini tentuya akan memberikan dorongan yang sangat dibutuhkan bagi ekonomi di negeri Sakura tersebut. (NDA)