Kontak yang dihubungi kemudian membenarkan hal itu. Dari sana Alfons semakin yakin bahwa terbukti nama kontak dengan nomor memang sama.
"Dari nomor NIK yang diberikan sebagai sampel, semua nomor NIK yang dicek secara random 100 % merupakan NIK yang otentik dan nomor telepon yang terkait dengan NIK tersebut ternyata aktif dan memang digunakan oleh pemilik NIK yang bersangkutan," terangnya.
Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengaku telah melakukan investigasi terhadap data sample bersama para operator seluler, Dukcapil, BSSN, tim Cyber Crime Polri, serta Dirjen PPI.
Dalam kesimpulannya, Kominfo menyebut tidak semua data yang bocor itu valid. "Dari hasil investigasi ada 15-20% data yang valid. Ada juga yang 9% saja, tergantung operator. Ini juga masih data sample. Kami sepakat untuk melakukan investigasi lebih mendalam lagi," kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan.
(FRI)