Sehingga kemungkinan pada 2023 harga jual untuk perkantoran yang berada di wilayah CBD akan sama dengan 2020 yang berada di kisaran Rp50 juta perunit atau Rp30 juta untuk yang berada di luar CBD.
"Jadi 2023 akan sangat challenging, akan tetapi tahun 2024 nanti ketika kita akan masuk tahun politik, kondisi suply tidak ada yang selesai jadi relatif kosong stok baru, dan ini membantu pemulihan," kata Ferry.
Ditambah lagi kondisi ekonomi yang melambat juga mempengaruhi dalam penyerapan ruang kantor. Misalnya pada 2022 tingkat hunian atau okupansi perkantoran terkoreksi jika dibandingkan dengan 2021.
Tingkat hunian CBD berada diangka 74,7% sedangkan di luar CBD 70,8%. Colliers mencatat permintaan ruang kantor pada semester I 2022 mulai mengalami penurunan.
"Memang salah satu faktor yang menyebabkan penyerapan ruang kantor adalah kondisi ekonomi yang belum terlalu recovery, dan ada kemungkinan pertumbuhan Ekonomi dibawah ekspektasi," pungkasnya. (NIA)