IDXChannel - Badan Pangan Nasional (Bapanas/NFA) selain memberikan bantuan pangan beras, juga telur dan daging ayam kepada kepada masyarakat kurang mampu. Bantuan sosial (bansos) dua komoditas terakhir masih berproses hingga saat ini.
"Sebenarnya di samping beras, kita ini sedang melakukan bantuan daging ayam dan telur sebenarnya, daging ayam satu ekor, telur 10 butir," kata Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional Bapanas I Gusti Ketut Astawa, Rabu (2/8/2023).
Bantuan tersebut diberikan kepada 1,4 juta penerima di tujuh provinsi. Kendati demikian, menurutnya, saat ini hal tersebut masih terkendala.
"Tapi memang masih ada kendala dan sebagainya, namun demikian ini sedang berproses," imbuhnya.
Dia menjelaskan, dari sisi ketersediaan kedua komoditas tambahan tersebut, Indonesia masih bisa suplus dan melakukan swasembada. Dengan demikian, dimungkinkan jika surplus tersebut dikonversi menjadi bantuan pangan.
"Namun bantuan pangan khsususnya beras sudah 100%, sedangkan bantuan ayam dan telur sedang berproses. Ketersediaan siap karena telur dan daging ayam kita swasembada, itu makanya yang akan kita lakukan," tuturnya.
Ketut menuturkan, program bantuan ini cukup efektif untuk menekan angka inflasi terutama di pangan. Hal itu menurutnya dapat dilihat dari program yang sebelumnya telah berjalan seperti bantuan sosial (bansos) beras.
Misalnya pada Maret-Mei, pemerintah telah menyalurkan 213.530 ton kepada 21,35 juta KPM. Bantuan tersebut berupa 10 kilogram (kg) untuk masing-masing KPM selama tiga bulan kedepan.
"Dengan adanya bantuan pangan sekitar 21 juta KPM, kalau kita melihat harga di April-Juli, maka harga beras relatif stabil sebenarnya," ucap Ketut.
(RNA)