"Namun, kami memperkirakan transisi untuk energi terbarukan masih akan menantang dalam waktu dekat, dan asumsi harga batu bara sebesar USD100 per ton pada 2022 masih menguntungkan bagi industri batu bara Indonesia," tutup Juan.
Head of Research PT Samuel Sekuritas Indonesia, Suria Dharma menuturkan, investor yang ingin melirik saham batu bara bisa mempertimbangkan dari sekarang. Suria melihat saham batu bara masih spekulatif mengingat harganya bisa dari yang menurun dalam menjadi menguat kembali dalam semalam.
"Tapi sebenarnya harga batu bara itu masih tinggi juga dibanding tahun lalu dalam kondisi normal masih tinggi, jadi walau terjadi penurunan dalam sebulan terakhir tapi saya pikir harga sekarang masih bagus banget ya untuk batu bara," katanya.
Bagi yang belum punya emiten batu bara, Suria merekomendasikan untuk melihat dari sisi sektor yang sangat dibutuhkan dan diperlukan saat ini. Sebab saham batu bara banyak yang harus disiapkan karena sentimen yang terjadi sampai hari ini.
Cadangan Batu Bara Indonesia Cukup 65 Tahun Lagi
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ridwan Djamaluddin mengemukakan cadangan batubara Indonesia saat ini mencapai 38,84 miliar ton. Dengan rata-rata produksi batubara sebesar 600 juta ton per tahun, maka umur cadangan batubara masih 65 tahun apabila diasumsikan tidak ada temuan cadangan baru.