"Saya ingin mengatakan bahwa hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Jadi Pertamina, kita yang akan memperkuat," katanya.
Setelah menunjuk Pertamina menjadi pemasok, permasalahan tak langsung surut. Pihak SPBU Swasta beberapa kali mengadakan diskusi dengan Menteri ESDM dan Pertamina terkait mekanisme pembelian base fuel.
Salah satu syaratnya yaitu Badan usaha swasta setuju untuk membeli melalui kolaborasi dengan Pertamina, dalam bentuk komoditi berbasis base fuel ( produk BBM yang belum dicampur aditif dan pewarna).
Meski begitu, setelah terjadi kesepakatan, pihak SPBU swasta justru menolak base fuel yang dikirimkan lewat PT Pertamina Patra Niaga. Alasannya, berkaitan dengan isi konten atau base fuel yang kurang memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan.
Wakil Direktur Utama PT Patra Niaga Achmad Muchtasyar mengatakan, pihaknya telah melakukan negosiasi dengan para operator SPBU swasta. Hasilnya, ada dua SPBU swasta yang berkenan melakukan pembelian base fuel dari Pertamina yaitu PT Vivo Energy Indonesia dan PT Aneka Petroindo Raya (APR). Keduanya sepakat untuk melakukan pembelian 40 ribu barel yang dilakukan pada September 2025.