Meski demikian, sikap para investor global akan berpengaruh seiring dengan semakin gencarnya pemerintah Israel beralih ke obligasi untuk membiayai perang.
Sikap pemerintah ini telah memicu kemarahan investor dan banyak analis terkemuka. Dalam sebuah surat yang dikirim minggu lalu kepada Netanyahu dan Smotrich, 300 ekonom terkemuka dari Israel dan luar negeri mendesak mereka untuk segera menghentikan perang.
“Langkah mendasar dan perlu adalah menghentikan pendanaan apa pun yang tidak penting untuk perang, pertama dan terutama dana koalisi,” tulis surat yang ditandatangani oleh peraih Nobel bidang ekonomi, Josh Angrist.
Menurut laporan Bloomberg, aset-aset Israel mulai dari mata uang syikal hingga obligasi digunakan Israel untuk membiayai perang melawan Hamas.
Ini menyebabkab biaya (premi) risiko obligasi pemerintah Israel terhadap gagal bayar (default) meningkat lebih dari dua kali lipat dibanding sebelum perang dimulai. (Lihat grafik di bawah ini.)