"Sampai kapan APBN kita kuat menghadapi subsidi yang begitu tinggi, rasa rasanya sih untuk menahan terus dengan harga BBM sekarang, feeling saya harus kita siap siap," kata Bahlil.
Sehingga menurut bahlil kalau terus menetapkan harga BBM yang sama seperti saat ini dalam harti tidak menaikan harga BBM, maka APBN bakal terus membengkak hanya untuk mensubsidi BBM.
Disatu sisi banyak proyek pemerintah yang saat ini tengah dikerjakan yang menggunakan APBN dan ditargetkan selesai rampung pada tahun 2024, seperti pembanguan IKN Nusantara dan proyek infrastruktur lainnya.
"Kalau kenaikan BBM itu terjadi, karena Rp600 tirliun itu hampir sama dengan hampir 25%, jadi total pendapatan APBN kita dipakai untuk Subsidi, ini gak tidak sehat," pungkasnya. (TYO)