"Bengkulu sebagai wilayah nett consumer untuk beberapa produk pangan tentunya membutuhkan pasokan pangan dari daerah lain. Karena itu, butuh kerja sama dengan daerah lainnya untuk memenuhi kebutuhan domestik," ujar Arief.
KAD yang dilakukan antarpulau bisa bersinergi dengan program tol laut dari Kementerian Perhubungan. Arief menambahkan Badan Pangan Nasional telah bekerjasama dengan Kemenhub untuk mendistribusikan pangan antar daerah surplus dengan defisit,
"Tentunya hal tersebut bisa dilakukan di Bengkulu dan akan sangat membantu untuk memenuhi kebutuhan pasokan sehingga harga dapat terkendali dan inflasi terjaga." ujarnya.
Selain itu, Arief juga mendorong penguatan neraca pangan daerah sebagai basis data dalam pengambilan kebijakan pangan di tingkat daerah karena Neraca pangan daerah ini sangat penting untuk mengetahui kondisi ketersediaan dan kebutuhan pangan, kemudian untuk memprediksi apakah perlu melakukan intervensi antara lain melalui gerakan pangan murah maupun fasilitasi distribusi pangan.
"Penguatan data neraca pangan seperti yang dilakukan di tingkat pusat, juga harus dilakukan di Provinsi Bengkulu dan seluruh kabupaten kota agar dapat diambil kebijakan yang tepat sesuai kondisi yang real di lapangan," ujarnya.