IDXChannel - Perbedaan Startup unicorn, decacorn dan hectocorn bisa dilihat dari segi nilai valuasi perusahaannya. Perusahaan rintisan berbasis teknologi atau sering kali disebut dengan startup ini memiliki tiga tingkata yang masing-masing diklasifikasikan berdasarkan nilai valuasi perusahaan.
Dalam dunia startup ada kategori perusahaan yang paling rendah yaitu unicorn, dikategori tengah ada decacorn, dan yang paling tinggi yaitu hectocorn. Unicorn sendiri merupakan tingkatan startup yang paling rendah dengan nilai valuasi yang harus dimiliki perusaan tersebut sebesar USD1 miliar atau sekitar Rp14,1 triliun.
Adapun contoh dari perusahaan Unicorn diantara:
- Traveloka
- Gojek
- Tokopedia
- BukaLapak
- Xendit
- Ajaib
Namun, ketika perusahaan startup unicorn mengalami perkembangan yang begitu cepat dan mampu menembus valuasi perusahaan hingga USD10 miliar, maka perusahaan unicorn bisa naik level menjadi decacorn.
Perusahaan yang memiliki level Decacorn merupakan perusahaan yang memiliki nilai valuasi 10 kali lipat lebih besar dari level Unicorn. Decacorn menjadi sebutan bagi perusahaan yang mampu menembus angka valuasi hingga USD10 miliar per tahun. Capaian ini juga dihitung melalui metode penghitungan price/engagement dan Average Revenue Per User (ARPU).
Beberapa perusahaan Asia yang sudah mencapai level Decacorn adalah:
- Toutiao (Bytedance)
- DJI Innovations
- Grab
- WeWork
- Airbnb
- Snapchat
- Uber
- Xiaomi
- SpaceX
Selain dua level diatas, Hectocorn menjadi tingkatan tertinggi dari sebuah perusahaan teknologi. Untuk mencapai sebuah level ini, perusahaan startup harus mampu meraih valuasi sebesar USD100 miliar atau sekitar Rp1,410 triliun. Adapun contoh perusahaan yang masuk ke dalam kategori ini yaitu Facebook, Google, Microsoft, hingga Apple. (SNP)