Menjaga lingkungan di sekitar wilayah tambang, baik pra eksplorasi maupun pasca tambang menjadi fokus Grup MIND ID. Hal ini dilakukan demi menjaga kesinambungan bisnis tanpa merusak ekosistem yang sudah terbentuk sebelumnya.
Seperti yang dilakukan PT Bukit Asam Tbk (PTBA), memiliki program salah satunya anggrek rescue. Program Anggrek rescue ini merupakan langkah yang diambil PTBA dalam melestarikan spesies anggrek hutan yang tumbuh di sekitaran wilayah tambang, sebelum wilayah tersebut di eksplorasi. Tim akan menyusuri wilayah tersebut selama seminggu, dan akan menyelamatkan spesies tanaman yang bisa di lestarikan untuk dilakukan pembibitan, serta akan dikembalikan ke hutan pasca tambang.
Tak hanya PTBA, apa yang dikerjakan PT Timah Tbk, mengubah lahan pasca tambang seluas 36,6 hektar menjadi kawasan eco-wisata kampoeng air jangkang, yang bahkan didalamnya terdapat pusat penyelamatan satwa langka. Hal ini dilakukan PT Timah Tbk, sebagai upaya pengelolaan lahan bekas tambang bisa memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Selain program tersebut komitmen memenuhi taget Net Zero Emission juga merupakan bentuk upaya Grup MIND ID dalam menjaga dan berkontribusi untuk lingkungan. PT Antam Tbk, hingga akhir tahun 2021 mencatat pengurangan nilai emisi sebanyak: 47,621 ton CO2e; PTBA mencatat sebanyak: 256,066 ton CO2e; PT INALUM (Persero) mencatat: 60,390 ton CO2e; sedangkan PT Timah Tbk tercatat: 87,880 ton CO2e. Artinya keseluruhan Grup MIND ID tercatat berkontribusi pada pengurangan nilai emisi sebanyak: 451,865 ton CO2e.
Adapun kontribusi penurunan ini dipicu oleh program kerja reklamasi, reforestasi, elektrifikasi peralatan tambang, serta perubahan dari High Speed Diesel (HSD) ke Biofuel (B30), dan masih banyak lagi.
(DES)