Muhadjir meluruskan, peniadaan mudik kali ini adalah dalam kerangka pembatasan mikro. Hal ini berbeda dengan tahun lalu yakni pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Di mana dalam penerapanya, selain mementingkan aspek kesehatan, juga pemerintah fokus pada upaya menyelamatkan denyut nadi perekonomian. Salah satunya membuka tempat wisata lokal dengan aturan protokol kesehatan (prokes) yang ketat agar warga tidak bepergian jauh.
"Kemaren ada yang protes, mudik dilarang tapi wisata diperbolehkan. Ya sebenarya wisatanya itu dalam rangka lebaran. Bukan wisata dengan destinasi perjalanan jauh tadi itu. Kalau orang sudah tidak boleh pergi kemana-mana ya dibukalah wisata lokalnya agar dia bisa pergi ke tempat hiburan tapi dengan kepatuhan yang terkendali," ujar Muhadjir.
Selain itu, lanjut Muhadjir, pemerintah melalui Kementerian Sosial juga sudah melakukan perhitungan pemberian bantuan sosial kepada masyarakat yang megalami kesulitan akibat adanya peniadaan mudik.
"Bahkan mungkin nanti bansos akan dirapel Mei-Juni akan diberikan sekaligus (pada awal Mei) agar bisa digunakan untuk belanja ikut merayakan lebaran itu," tutupnya. (TYO)