sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Berkat Hilirisasi, Fluktuasi Harga CPO Tak Beri Dampak Signifikan pada Ekonomi RI

Economics editor Nia Deviyana
10/10/2024 12:45 WIB
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasamita mengatakan hilirisasi mampu mengurangi pengaruh fluktuasi harga Crude Palm Oil (CPO) pada ekonomi RI.
Berkat Hilirisasi, Fluktuasi Harga CPO Tak Beri Dampak Signifikan pada Ekonomi RI. Foto: MNC Media.
Berkat Hilirisasi, Fluktuasi Harga CPO Tak Beri Dampak Signifikan pada Ekonomi RI. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasamita mengatakan hilirisasi mampu mengurangi pengaruh fluktuasi harga Crude Palm Oil (CPO) pada ekonomi Indonesia

Pernyataan Menperin sekaligus menanggapi pemberitaan yang mengutip Chief Economist Bank Dunia untuk Kawasan Asia Pasifik Aaditya Mattoo, bahwa dinamika kondisi ekonomi Indonesia masih sangat bergantung pada fluktuasi siklus harga komoditas dunia, khususnya batu bara dan minyak kelapa sawit.

"Ketergantungan ekonomi Indonesia terhadap fluktuasi harga minyak kelapa sawit tidak terlalu besar karena hilirisasi di sektor kelapa sawit sudah dalam sekali. Fluktuasi harga komoditas ini memang berpengaruh, tapi tidak terlalu signifikan," kata Menperin melalui keterangan tertulis, Kamis (10/10/2024).

Pernyataan Mattoo yang juga dikutip adalah kebijakan restriksi impor yang masih cukup ketat untuk beberapa komoditas dan produk, menyebabkan sektor manufaktur Indonesia belum cukup kuat untuk menopang perekonomian Indonesia di saat siklus harga komoditas melandai.

Menperin menyampaikan, hal tersebut juga kontradiktif, karena restriksi impor diterapkan sebagai affirmative action untuk melindungi industri dalam negeri. 

"Restriksi impor tidak melulu salah, tapi kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah RI adalah pengetatan impor untuk barang-barang jadi. Kami tidak pernah mempunyai kebijakan merestriksi impor bahan baku karena penting sekali bagi industri dalam negeri dan juga meningkatkan daya saing," kata Menperin.

Adapun tujuan kebijakan restriktif tersebut untuk melindungi industri dalam negeri sekaligus meningkatkan daya saingnya di pasar global. Terbukti bahwa sewaktu pasar global lesu karena pandemi Covid-19 dan terjadinya konflik global, pasar domestik yang diisi oleh produk manufaktur menjadi penopang dan game changer bagi perekonomian Indonesia.

Selain bertujuan melindungi industri dalam negeri pengetatan impor juga diharapkan meningkatkan kinerja manufaktur dan menopang perekonomian Indonesia.

"Negara lain saja semakin memperketat masuknya produk-produk negara lain, masa kita malah melonggarkannya," tutur Menperin.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement