IDXChannel - Kementerian BUMN akan melanjutkan upaya penggabungan alias merger sejumlah perusahaan negara. Langkah strategis tersebut dinilai akan menguntungkan BUMN karena kinerja operasional dan keuangan bisa meningkat.
Rencananya, BUMN di sektor rumah sakit, farmasi, kehutanan, perkebunan, infrastruktur, hingga kepelabuhan di era Presiden Prabowo Subianto akan dimerger. Rencana aksi korporasi ini disampaikan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR, baru-baru ini.
Associate Director BUMN Research UI, Toto Pranoto menilai, merger bisa menjadi strategi yang bisa ditempuh perusahaan BUMN untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas, terutama yang memiliki lini bisnis serupa.
“Misalnya merger Pelindo di sektor pelabuhan diklaim menghasilkan kinerja keuangan yang lebih baik dibandingkan saat mereka masih berdiri sendiri," ujar Toto kepada IDX Channel, Rabu (6/11/2024).
Dengan merger, kata Toto, cost per unit bisa lebih murah ketika BUMN melakukan pengadaan (procurement). Selain pengadaan barang, BUMN yang menjadi anggota holding juga bisa menikmati fitur layanan yang serupa secara bersama-sama. Apalagi saat ini industri sedang menghadapi tren digitalisasi.