IDXChannel - Indonesia berpotensi menggunakan energi berbasis nuklir untuk menggantikan batu bara. Berdasarkan data Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), bahan baku nuklir berupa sumber daya uranium yang dimiliki Indonesia mencapai 81.090 ton. Selain itu, ada juga thorium sebanyak 140.411 ton.
Bahan baku nuklir tersebut tersebar di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Secara rinci, Sumatera memiliki 31.567 ton uranium dan 126.821 ton thorium. Kalimantan memiliki sebanyak 45.731 ton uranium dan 7.028 ton thorium. Sulawesi memiliki 3.793 ton uranium dan 6.562 ton.
"Ini jadi salah satu opsi energi yang patut dipertimbangkan dan layak dipertimbangkan," ujar Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan dalam Market Review IDX Channel, Senin (13/9/2021).
Mamit mengatakan, pengembangan energi nuklir di Indonesia sudah berlangsung sejak lama. Hal ini tercermin dari studi kelayakan dan sejumlah kajian ilmiah yang dilakukan sejumlah ilmuwan nasional.
"Saya kira sumber daya manusia kita sudah sangat mampu. Selama kita mampu dan punya keinginan yang kuat maka pengembangan energi nuklir bisa berjalan. Tentu perlu dukungan dari semua pihak," tuturnya.