IDXChannel - Koordinator Nasional DFW Indonesia, Moh Abdi Suhufan mengatakan bahwa salah satu tantangan implementasi perikanan terukur adalah masih banyaknya perahu atau kapal ikan ukuran kecil yang belum teregistrasi oleh pemerintah.
“Sejauh ini pemerintah belum pernah melakukan kegiatan sensus kapal ikan, sehingga jumlah kapal yang teregistrasi saat ini diperkirakan jauh dari angka yang sebenarnya” kata Abdi dalam siaran pers, Minggu (9/1/2022).
Mengantisipasi penangkapan ikan berlebih atau overfishing, pihaknya mendukung pemerintah melalui KKP untuk melakukan regsitrasi kapal ikan melalui kegiatan pengukuran dan penerbitan pas kecil.
“Sensus penduduk dengan 270 juta jiwa berhasil dilakukan, untuk memastikan jumlah kapal ikan dari berbagai ukuran yang diperkirakan jumlahnya kurang dari 700 rribu, mestinya menjadi prioritas pemerintah saat ini” kata Abdi. Regsitrasi kapal ikan merupakan entry point untuk penelusuran hasil tangkapan tuna jika Indonesia ingin mengikuti sertifikasi produk oleh sejumlah lembaga internasional.
Guna mengantisipasi hal tersebut, Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia bekerjasama dengan Burung Indonesia memfasilitasi pengukuran dan penerbitan pas kecil bagi nelayan penangkap tuna di kabupaten Buton.