sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bersih-Bersih Kemenkeu, Sri Mulyani Minta Masukan Pegiat Antikorupsi

Economics editor Michelle Natalia
03/03/2023 14:59 WIB
dia menegaskan komitmennya untuk membersihkan Kemenkeu dari oknum-oknum yang 'kotor'.
Bersih-Bersih Kemenkeu, Sri Mulyani Minta Masukan Pegiat Antikorupsi. Foto: MNC Media.
Bersih-Bersih Kemenkeu, Sri Mulyani Minta Masukan Pegiat Antikorupsi. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, mengundang sejumlah pegiat antikorupsi dalam diskusi internal di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada Kamis malam (2/3/2023). 

Dalam kesempatan tersebut, dia menegaskan komitmennya untuk membersihkan Kemenkeu dari oknum-oknum yang 'kotor'.

"Semalam saya mengundang para pegiat anti korupsi yaitu Kang Erry Riyana, Mas Amien Sunaryadi, Pimpinan KPK generasi pertama yang sejak awal menjadi partner untuk mereformasi birokrasi Kemenkeu sejak 2006, juga Pak Laode Muhammad Syarif, yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua @official.kpk yang banyak mendukung Kemenkeu," ujar Sri melalui akun Instagramnya @smindrawati, Jumat (3/3/2023). 

Dia mengakui dirinya mendapat masukan yang sangat baik mengenai langkah perbaikan dan koreksi yang harus dilakukan Kemenkeu menyikapi kejadian saat ini. 

"Dari mulai aspek values dan filosofi hingga spesifik mengenai perbaikan aturan yang memberikan kewenangan diskresi, yang disalahgunakan menjadi korupsi," ungkap Sri.

Selanjutnya, fokus penanganan terjadinya suap, hingga penguatan pengawasan pegawai dan deteksi dini resiko dan fraud, juga analisa LHKPN dan kepatuhan pegawai dan pejabat Kemenkeu.

"Saya sangat berterima kasih atas masukan yang sangat baik. Seperti disampaikan oleh teman-teman saya, musibah ini menjadi momentum pembersihan dan perbaikan @kemenkeuri," tambah Sri. 

Dia mengatakan pihaknya berkomitmen untuk terus membenahi dan membersihkan yang 'kotor'. 

"Terimakasih atas dukungan dan masukan semua. Menjadi semangat yang sangat berarti," pungkasnya. 

Hadir dalam diskusi tersebut, Imam Prasodjo (Sosiolog sekaligus Dosen FISIP UI), Zainal Arifin Mochtar (Ahli Hukum Tata Negara Indonesia dari UGM), Danang Widoyoko (mantan Koordinator Komite Kerja ICW), Karlina Supelli (filsuf sekaligus astronomer perempuan pertama dari Indonesia), serta Bivitri Susanti (Ahli Hukum Tata Negara dan pendiri Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK)). 

Kemudian, Arief Surowidjojo (Advokat Senior, pendiri dan Senior Partner di firma hukum Lubis Ganie Surowidjojo (LGS)), dan Alissa Wahid (Psikolog sekaligus Direktur Yayasan Bani KH Abdurrahman Wahid). (NIA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement