Dalam pertemuan bilateral tersebut juga dibahas kerja sama proyek transisi energi, termasuk pengembangan pembangkit panas bumi, pengelolaan pembangkit berbasis sampah perkotaan, perdagangan karbon dan pengolahan critical minerals, termasuk teknologi semikonduktor.
Arifin juga mendorong perusahaan Jepang untuk mendirikan pabrik di Indonesia, seperti kabel listrik dan baterai.
"Kami mengajak perusahaan Jepang untuk mendirikan pabrik kabel listrik dan baterai di Indonesia. Indonesia memiliki kebijakan hilirisasi mineral dan smelter tembaga juga akan segera beroperasi," ujarnya.
Selain dengan METI, pada hari yang sama, Menteri Arifin juga melakukan pertemuan dengan Vice President Japan International Cooperation Agency (JICA) Yamada Junichi. Pertemuan ini untuk membahas perkembangan proyek yang bekerja sama dengan JICA, yang dibagi menjadi tiga arms of operation, yakni finance and investment, technical cooperation, dan grant aid.